Di bulan kemerdekaan ini, Dayah kembali menyapa perempuan-perempuan pesisir lewat sepucuk surat. Surat yang berangkat dari kisah nyata, tentang bagaimana perempuan harus bertahan hidup di tengah badai persoalan. Dari Indah, seorang janda muda di Batu Bara yang berjuang menghidupi bayi dan ibunya yang sakit, hingga Ibu Ribut di Kendal yang rumah dan desanya kian tenggelam akibat rob.
Kisah-kisah ini mengingatkan kita bahwa kemerdekaan belum sepenuhnya hadir di pesisir. Merdeka bukan hanya mengibarkan bendera, tapi juga hak untuk hidup layak, menjaga tubuh, keluarga, dan laut agar tidak dikorbankan. Surat dari Dayah edisi ini adalah ajakan untuk terus saling menguatkan, menjaga harapan, dan bersuara bahwa perempuan pesisir juga berhak merdeka dalam arti yang sesungguhnya. Mari simak kisah lengkapnya dalam Surat dari Dayah – Edisi Kemerdekaan.