Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Kabupaten Sumenep lahir pada 6 Desember 2023, di Desa Lobuk, Kecamatan Bluto. Organisasi ini bukan sekadar perkumpulan, tetapi wadah bagi perempuan pesisir untuk memperjuangkan hak-haknya, mempertahankan ruang hidupnya, dan menguatkan kemandirian ekonominya.
Di bawah kepemimpinan Yusnaniyah, M.Pd, KPPI Sumenep berkomitmen membangun keadilan dan kesejahteraan gender di kalangan perempuan pesisir. Mereka adalah nelayan, petambak, dan pengolah hasil laut yang selama ini dipinggirkan dari pengambilan keputusan. Namun, mereka tak tinggal diam. KPPI hadir sebagai suara yang memperjuangkan hak perempuan atas wilayah kelola laut, akses terhadap ekonomi, serta perlindungan lingkungan dari eksploitasi dan perubahan iklim.
Dalam kesehariannya, para perempuan KPPI Sumenep mengolah hasil laut menjadi berbagai produk bernilai jual, membentuk koperasi, serta memperjuangkan kebijakan yang berpihak pada perempuan pesisir. Mereka berkumpul, berdiskusi, dan saling menguatkan, memastikan bahwa suara perempuan tidak lagi diabaikan.
Tak hanya tentang ekonomi, perjuangan KPPI juga merambah ke pendidikan dan politik. Mereka mengadakan pelatihan kepemimpinan, advokasi anggaran, hingga pendidikan politik, memastikan perempuan pesisir memiliki ruang dalam proses pengambilan keputusan. Di tengah gelombang perubahan iklim yang semakin nyata, mereka juga aktif dalam pendampingan komunitas terdampak abrasi, gelombang pasang, dan krisis lingkungan lainnya.
Dengan semangat kolektif, KPPI Sumenep terus bergerak, menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, menyuarakan aspirasi perempuan pesisir di tingkat lokal hingga nasional. Bagi mereka, laut bukan sekadar sumber penghidupan, tetapi juga ruang kehidupan yang harus dijaga, diwariskan, dan diperjuangkan.