“Melihat dari Pesisir, Mendengar dari Perempuan” merupakan hasil riset kolaboratif antara Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) dan Sajogyo Institute yang mendokumentasikan pengalaman perempuan nelayan dalam mengelola wilayah pesisir, menghadapi kekerasan berbasis gender, dan menyikapi krisis iklim di 17 kabupaten/kota di Indonesia. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan Feminist Participatory Action Research (FPAR), menjadikan perempuan nelayan sebagai peneliti dan penggerak utama perubahan di wilayahnya.
Buku ini membongkar ketidakadilan yang dialami perempuan nelayan—yang meskipun menjadi tulang punggung keluarga dan ekonomi pesisir, tetap tak mendapatkan pengakuan negara. Minimnya perlindungan hukum, kebijakan netral gender, serta penggusuran wilayah pesisir oleh proyek-proyek ekstraktif memperparah ketimpangan. Selain itu, perempuan pesisir juga menghadapi beban kerja berlebih, kerentanan akibat krisis iklim, hingga kekerasan yang seringkali tak terlihat namun membekas di tubuh dan kehidupan mereka.
Namun, buku ini tidak hanya memotret penderitaan. Ia juga menyoroti perlawanan dan keberdayaan perempuan nelayan yang membentuk posko pengaduan, mengadvokasi layanan dasar, dan memperjuangkan hak atas wilayah kelola pesisir. Buku ini menyerukan perlunya perlindungan hukum yang berpihak pada perempuan, pengakuan atas hak kelola wilayah pesisir, serta strategi pemulihan ekosistem yang berkeadilan gender.
Ditulis berdasarkan pengalaman nyata dan suara akar rumput, buku ini menjadi bacaan penting bagi pegiat lingkungan, pembuat kebijakan, akademisi, serta siapa saja yang peduli terhadap keadilan gender dan keadilan ekologi di wilayah pesisir Indonesia.