Buku ini disusun untuk memperkuat Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) dalam mendokumentasikan sumber agraria dan sistem tenurial pesisir, serta pengelolaan sumber daya pesisir berbasis pengalaman perempuan dengan pendekatan Hak Asasi Manusia. Melalui proses belajar bersama, buku ini mengangkat isu-isu penting yang dihadapi perempuan nelayan, yang perannya dalam pemenuhan pangan keluarga sangat signifikan namun masih kurang diakui.
Perempuan nelayan memiliki beban kerja yang berat dan bekerja lebih lama dibanding laki-laki, tetapi belum mendapat pengakuan sebagai nelayan. Oleh karena itu, penelitian dengan metode Feminist Participatory Action Research (FPAR) menjadi alat bagi mereka untuk memproduksi pengetahuan, merumuskan kepentingan, dan melakukan advokasi.
Buku ini disusun dalam format tanya jawab agar mudah dipahami, serta terdiri dari dua seri. Seri pertama membahas pemahaman agraria dan sistem tenurial perempuan pesisir, sementara seri kedua memuat panduan fasilitasi dan alat dokumentasi. Terdiri dari enam bab, buku ini mencakup ruang lingkup dokumentasi, pemetaan wilayah kelola perempuan, metode fasilitasi, riset partisipatif dengan FPAR, alat pendokumentasian, serta panduan pelaporan data.
Kami berharap buku ini terus berkembang dengan kontribusi perempuan pesisir, tidak hanya sebagai panduan dokumentasi tetapi juga sebagai inspirasi bagi para pengambil kebijakan. Penyusunan buku ini melibatkan KPPI, Sajogyo Institute, KNTI, KPPMPI, serta fasilitator dari 16 DPD KPPI, dengan dukungan Ford Foundation. Semoga panduan ini dapat dipraktikkan dan terus diperkaya oleh pengalaman perempuan pesisir.